Pengenalan tentang Pips dalam Forex
Pips adalah satuan terkecil dalam pergerakan harga mata uang di pasar forex. Satu pip setara dengan 0,0001 dari nilai tukar mata uang. Misalnya, jika nilai tukar GBP/USD naik dari 1,3000 menjadi 1,3001, maka pergerakan yang terjadi adalah satu pip.
Pips sangat penting karena mereka digunakan untuk menentukan keuntungan atau kerugian dalam trading forex. Ketika trader membuka posisi buy atau sell pada pasangan mata uang, mereka akan melihat pergerakan harga dalam satuan pip.
Misalnya, jika seorang trader membeli pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1,1000 dan kemudian menjualnya pada harga 1,1050, maka keuntungan yang diperolehnya adalah 50 pips.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua pasangan mata uang memiliki nilai pip yang sama. Pasangan mata uang yang memiliki mata uang dasar yang lebih kuat akan memiliki nilai pip yang lebih tinggi daripada pasangan mata uang yang memiliki mata uang dasar yang lebih lemah.
Sebagai contoh, nilai pip untuk pasangan mata uang USD/JPY adalah 0,01, sedangkan nilai pip untuk pasangan mata uang EUR/USD adalah 0,0001. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mata uang USD memiliki nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata uang JPY dan EUR.
Seiring dengan pergerakan harga yang terus berubah, nilai pip juga bisa berubah. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk selalu memperhatikan nilai pip pada setiap pasangan mata uang yang mereka perdagangkan.
Selain itu, perlu diingat bahwa trading forex melibatkan risiko kerugian yang tinggi. Oleh karena itu, trader harus selalu memperhatikan manajemen risiko dan menempatkan stop loss pada setiap posisi yang mereka buka.
Bagaimana Pips Dihitung dalam Trading Forex
Dalam trading forex, pips atau point in percentage adalah salah satu konsep dasar yang perlu dipahami oleh setiap trader. Pips merupakan satuan pengukuran terkecil dalam pergerakan harga mata uang di pasar forex. Setiap perubahan harga pada pasangan mata uang dihitung dalam pips. Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana pips dihitung sangat penting bagi trader forex.
Pips dihitung sebagai perbedaan antara harga bid dan ask pada pasangan mata uang tertentu. Harga bid adalah harga di mana trader dapat menjual pasangan mata uang, sementara harga ask adalah harga di mana trader dapat membeli pasangan mata uang. Perbedaan antara harga bid dan ask pada pasangan mata uang adalah spread. Spread adalah biaya yang harus ditanggung oleh trader untuk membuka atau menutup posisi di pasar forex.
Biasanya, pip dihitung hingga empat angka desimal di belakang koma untuk pasangan mata uang yang diperdagangkan dengan USD sebagai mata uang dasar. Misalnya, jika pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan pada harga bid 1,1805 dan harga ask 1,1806, maka perbedaan antara kedua harga tersebut adalah 1 pip. Dalam hal ini, 1 pip adalah 0,0001 atau 1/100 dari 1%.
Namun, ada beberapa pasangan mata uang yang dihitung hingga dua angka desimal di belakang koma, seperti pasangan mata uang JPY. Hal ini disebabkan oleh nilai mata uang JPY yang lebih kecil dibandingkan dengan mata uang utama lainnya. Sebagai contoh, jika pasangan mata uang USD/JPY diperdagangkan pada harga bid 110,10 dan harga ask 110,11, maka perbedaan antara kedua harga tersebut juga adalah 1 pip. Namun, dalam hal ini, 1 pip dihitung sebagai 0,01 atau 1% dari harga.
Pips juga digunakan untuk menghitung keuntungan atau kerugian dalam trading forex. Jika trader membeli pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1,1805 dan menutup posisi pada harga 1,1815, maka keuntungan yang diperoleh adalah 10 pip. Dalam hal ini, trader akan mendapatkan keuntungan sebesar $1 untuk setiap pip yang diambil, jika mereka membeli 1 lot mata uang atau 100.000 unit mata uang.
Namun, jika trader membeli pasangan mata uang USD/JPY pada harga 110,10 dan menutup posisi pada harga 110,00, maka kerugian yang dialami adalah 10 pip. Dalam hal ini, trader akan kehilangan $1 untuk setiap pip yang diambil, jika mereka membeli 1 lot mata uang atau 100.000 unit mata uang.
Perbedaan Pips dengan Pipettes dalam Forex
Dalam perdagangan forex, istilah pips dan pipettes sering kali digunakan untuk mengukur pergerakan harga. Pips merupakan unit pengukuran terkecil untuk pergerakan harga di pasar forex. Biasanya, pergerakan harga akan diukur dengan menggunakan empat angka desimal di belakang koma. Contohnya, jika EUR/USD naik dari 1.1250 menjadi 1.1300, maka pergerakan harganya adalah sebesar 50 pips.
Namun, dalam beberapa kasus, pergerakan harga bisa sangat kecil, bahkan kurang dari 1 pip. Oleh sebab itu, trader membutuhkan ukuran yang lebih detail untuk mengukur pergerakan harga tersebut. Inilah saatnya pipettes masuk ke dalam perhitungan.
Pipettes merupakan pecahan dari pip, di mana setiap pipette merepresentasikan pergerakan harga 0,1 pip. Dalam contoh di atas, jika EUR/USD naik dari 1.1250 menjadi 1.1251, maka pergerakan harga tersebut adalah sebesar 1 pipette. Dengan adanya pipettes, trader dapat lebih detail dalam melihat pergerakan harga di pasar forex.
Pipettes juga sering digunakan dalam strategi trading forex. Dalam strategi trading yang menggunakan teknik scalping atau day trading, setiap pergerakan kecil dalam harga akan sangat penting. Oleh sebab itu, menggunakan pipettes dapat membantu trader dalam mengambil keputusan trading yang lebih akurat dan tepat.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa broker forex mungkin tidak menggunakan pipettes. Beberapa broker menggunakan lima angka desimal untuk mengukur harga, sehingga tidak memerlukan penggunaan pipettes. Oleh karena itu, trader perlu memastikan broker yang digunakan dan ukuran pip yang digunakan untuk mengukur pergerakan harga.
Bagaimana Pips Mempengaruhi Profit dan Loss dalam Forex
Pips adalah unit pengukuran terkecil dalam pergerakan nilai mata uang. Satu pip biasanya dihitung sebagai perubahan desimal keempat dari harga mata uang, kecuali untuk pasangan mata uang yang dikutip dalam yen Jepang, di mana satu pip dihitung sebagai perubahan desimal kedua. Dalam forex, pergerakan pip sangat penting karena berdampak langsung pada keuntungan atau kerugian dalam trading.
Misalnya, jika seorang trader memasuki posisi beli pada pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1,1200 dan kemudian harga naik menjadi 1,1300, itu berarti pergerakan yang terjadi adalah 100 pips. Jika trader mengambil keuntungan pada saat itu, mereka akan mendapatkan keuntungan sebesar 100 pip atau sekitar $100 jika menggunakan lot standar. Namun, jika harga turun menjadi 1,1100, maka trader akan menderita kerugian sebesar 100 pip atau sekitar $100.
Pips juga memainkan peran penting dalam menentukan risiko trading. Semakin besar jarak antara Stop Loss (SL) dan harga pembukaan, semakin banyak pips yang harus dikorbankan oleh trader saat posisi tersebut terkena Stop Loss. Demikian juga semakin besar jarak antara Take Profit (TP) dan harga pembukaan, semakin banyak pips yang akan dihasilkan oleh trader saat posisi tersebut mencapai TP.
Selain itu, penting untuk memahami nilai pip dalam mata uang akun trading kita. Nilai pip adalah jumlah uang yang diperoleh atau hilang oleh trader untuk setiap pergerakan satu pip dalam posisi trading mereka. Ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus: (nilai pip) = (ukuran lot) x (nilai pip) x (harga pasar saat ini).
Sebagai contoh, jika trader memiliki akun trading dalam USD dan ingin membeli lot standar di pasangan mata uang EUR/USD, maka nilai pip pada posisi tersebut adalah $10. Jika nilai pip adalah $1, maka itu berarti trader membeli mini lot dan jika nilai pip adalah $0,1, maka trader membeli micro lot.
Dalam trading forex, keuntungan dan kerugian dapat bervariasi tergantung pada pergerakan pip. Oleh karena itu, sangat penting bagi trader untuk memahami bagaimana pips mempengaruhi posisi trading mereka. Dengan memahami nilai pip, trader dapat menentukan ukuran lot yang tepat untuk setiap posisi trading mereka dan mengelola risiko trading mereka dengan lebih efektif.
Mengapa Pips Penting dalam Trading Forex
Pips merupakan singkatan dari “percentage in point” yang merupakan satuan ukuran pergerakan harga dalam trading forex. Pips merupakan standar pengukuran pergerakan harga dan menjadi penting untuk dipahami oleh para trader karena dapat membantu mereka dalam memperkirakan potensi keuntungan dan risiko dalam posisi trading.
Dalam trading forex, pergerakan harga diukur dalam pip. Sebagai contoh, jika pasangan mata uang EUR/USD bergerak dari 1.1200 menjadi 1.1210, maka pergerakan tersebut adalah 10 pips. Setiap perubahan harga sebesar 1 pip pada pasangan mata uang tersebut memiliki nilai moneter yang berbeda-beda tergantung pada ukuran lot trading yang digunakan.
Pips penting bagi trader karena dapat membantu mereka dalam menghitung potensi keuntungan atau kerugian dalam posisi trading. Misalnya, jika seorang trader membuka posisi buy pada pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1.1200 dan kemudian harga naik 20 pips menjadi 1.1220, maka trader tersebut akan mendapatkan keuntungan sebesar 20 pips. Dalam hal ini, jika trader menggunakan lot standar (100.000 unit mata uang), maka keuntungan yang diperoleh adalah sebesar $200 (20 pips x $10).
Selain itu, pemahaman tentang pips juga dapat membantu trader dalam menentukan level stop loss dan take profit. Stop loss adalah level harga tertentu yang ditentukan oleh trader untuk membatasi kerugian dalam posisi trading. Sementara itu, take profit adalah level harga tertentu yang ditentukan oleh trader untuk mengambil keuntungan dari posisi trading yang dibuka. Dalam menentukan level stop loss dan take profit, trader dapat menggunakan perhitungan pips untuk menentukan jarak yang tepat dari level entry.
Untuk menghitung nilai dari setiap pip, trader dapat menggunakan kalkulator pip yang tersedia di platform trading. Kalkulator pip ini akan secara otomatis menghitung nilai pip berdasarkan pasangan mata uang yang ditradingkan, ukuran lot trading, dan mata uang akun trading.
Selain itu, pips juga dapat menjadi indikator penting bagi trader dalam menganalisis pergerakan harga. Dalam beberapa strategi trading, trader dapat menggunakan pergerakan pips untuk mengidentifikasi tren pasar dan menentukan posisi trading yang tepat.
Cara Menghitung Nilai Pips dalam Forex
Dalam trading forex, pip (percentage in point) merupakan ukuran pergerakan harga terkecil yang dapat terjadi pada suatu pair mata uang. Pip biasanya dihitung hingga 4 angka desimal untuk pair yang dituliskan dengan 4 angka desimal seperti EUR/USD. Namun, untuk pair yang dituliskan dengan 2 angka desimal seperti USD/JPY, pip hanya dihitung hingga 2 angka desimal.
Untuk dapat menghitung nilai pip, trader perlu menentukan ukuran lot trading dan pair mata uang yang diperdagangkan. Ukuran lot trading dapat bervariasi, mulai dari standard lot (100,000 unit mata uang), mini lot (10,000 unit mata uang), hingga micro lot (1,000 unit mata uang). Semakin besar ukuran lot trading, semakin besar pula nilai pip.
Contoh, jika trader membuka posisi beli 1 lot (100,000 unit) GBP/USD pada harga 1.3000 dan kemudian harga naik menjadi 1.3020, maka pergerakan harga tersebut menghasilkan profit sebesar 20 pip. Jika nilai pip untuk 1 lot GBP/USD adalah $10, maka profit yang dihasilkan adalah sebesar $200.
Namun, perlu diingat bahwa nilai pip juga dapat dipengaruhi oleh mata uang akun yang digunakan. Jika mata uang akun berbeda dengan mata uang pair yang diperdagangkan, maka nilai pip perlu dikonversi terlebih dahulu ke mata uang akun. Contoh, jika trader memiliki akun dalam mata uang USD dan membuka posisi beli 1 lot EUR/GBP pada harga 0.8900, maka nilai pip yang dihitung adalah dalam GBP. Oleh karena itu, perlu dilakukan konversi nilai pip ke USD dengan memperhatikan kurs GBP/USD saat itu.
Selain itu, perlu diingat bahwa nilai pip juga dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar. Volatilitas pasar yang tinggi dapat menyebabkan pergerakan harga yang lebih besar, sehingga nilai pip juga meningkat. Sebaliknya, ketika pasar sedang sepi, nilai pip juga cenderung kecil.
Dalam menghitung nilai pip, trader juga dapat menggunakan kalkulator pip yang tersedia di platform trading. Kalkulator pip ini biasanya dapat menghitung nilai pip secara otomatis berdasarkan ukuran lot trading dan pair mata uang yang diperdagangkan.
Bagaimana Pips Mempengaruhi Ukuran Lot dalam Trading Forex
Dalam trading forex, ukuran lot yang digunakan dapat mempengaruhi besarnya keuntungan atau kerugian yang akan didapatkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bagaimana ukuran lot dipengaruhi oleh nilai pip.
Pip merupakan satuan terkecil pergerakan harga dalam trading forex. Setiap pasangan mata uang memiliki nilai pip yang berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor seperti mata uang yang diperdagangkan, ukuran lot, dan harga pasar saat itu.
Sebagai contoh, jika kita ingin membeli pasangan mata uang EUR/USD dengan ukuran lot standar sebesar 100.000 unit, maka setiap perubahan harga sebesar 1 pip akan menghasilkan perubahan sebesar $10 pada akun trading kita. Jika nilai pip sebesar 0.0001 dan kita ingin membeli pasangan mata uang tersebut dengan ukuran lot mini sebesar 10.000 unit, maka setiap perubahan harga sebesar 1 pip akan menghasilkan perubahan sebesar $1 pada akun trading kita.
Dapat dilihat bahwa semakin kecil ukuran lot yang digunakan, semakin kecil pula perubahan nilai akun trading yang dihasilkan dari setiap perubahan harga. Oleh karena itu, sebelum membuka posisi trading, sangat penting untuk mempertimbangkan dengan cermat besarnya ukuran lot yang akan digunakan.
Selain itu, nilai pip juga dapat mempengaruhi besarnya risiko trading. Semakin besar ukuran lot yang digunakan, semakin besar pula risiko trading yang harus dihadapi. Jika kita menggunakan ukuran lot yang terlalu besar, maka akan sangat mudah terkena margin call saat harga bergerak berlawanan dengan posisi trading kita.
Oleh karena itu, sebagai trader forex yang bijak, kita harus selalu memperhatikan besarnya nilai pip dan ukuran lot yang digunakan agar dapat mengontrol risiko trading dengan baik. Sebagai saran, sebaiknya tidak menggunakan lebih dari 2% dari modal trading untuk setiap posisi trading dan memilih ukuran lot yang sesuai dengan besarnya stop loss yang digunakan.
Dalam menghitung besarnya ukuran lot yang akan digunakan, kita dapat menggunakan kalkulator trading forex yang tersedia secara online atau menggunakan rumus sederhana seperti berikut:
Ukuran Lot = (Risiko dalam USD / (Stop Loss dalam Pip x Nilai Pip per Lot)) x 10.000
Dalam rumus tersebut, kita harus memasukkan nilai risiko yang ingin kita ambil dalam USD, besarnya stop loss dalam pip, dan nilai pip per lot yang berlaku pada pasangan mata uang yang diperdagangkan.
Perbedaan Antara Pips dan Spread dalam Forex
Pips dan spread merupakan istilah yang sering digunakan dalam trading forex. Keduanya memiliki peran yang berbeda dalam menentukan keuntungan atau kerugian dalam transaksi forex. Pips mengukur pergerakan harga sedangkan spread merupakan perbedaan antara harga bid dan ask pada pasangan mata uang tertentu.
Pips, singkatan dari “percentage in point”, adalah satuan terkecil dalam pergerakan harga di pasar forex. Pips menunjukkan perubahan harga di belakang koma desimal terakhir pada sebuah pasangan mata uang. Sebagai contoh, jika harga pasangan mata uang EUR/USD bergerak dari 1,1200 menjadi 1,1210, maka pergerakan tersebut adalah 10 pips. Pips juga dapat digunakan untuk mengukur keuntungan atau kerugian dalam transaksi forex. Jika seorang trader membeli pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1,1200 dan menjualnya pada harga 1,1210, maka keuntungan yang diperoleh adalah 10 pips.
Spread, di sisi lain, adalah perbedaan antara harga bid dan ask pada pasangan mata uang tertentu. Harga bid adalah harga di mana trader dapat menjual mata uang dan harga ask adalah harga di mana trader dapat membeli mata uang. Spread merupakan biaya yang harus dibayar oleh trader untuk melakukan transaksi pada pasar forex. Semakin besar spread, semakin besar biaya yang harus dibayar oleh trader untuk melakukan transaksi. Keuntungan atau kerugian pada transaksi forex diperhitungkan setelah dikurangi dengan biaya spread.
Dalam trading forex, setiap pasangan mata uang memiliki spread yang berbeda-beda. Pasangan mata uang yang likuid dan populer seperti EUR/USD dan GBP/USD biasanya memiliki spread yang lebih rendah dibandingkan pasangan mata uang yang jarang diperdagangkan atau tidak likuid seperti TRY/JPY atau NOK/SEK. Spread dapat bervariasi tergantung pada likuiditas pasar, volatilitas harga, dan faktor-faktor lain seperti suku bunga dan kondisi ekonomi.
Perbedaan pips dan spread dapat mempengaruhi keuntungan atau kerugian pada transaksi forex. Kenaikan harga sebesar 10 pips pada pasangan mata uang dengan spread 5 pip akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar 5 pips. Di sisi lain, kenaikan harga sebesar 10 pips pada pasangan mata uang dengan spread 10 pip hanya akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar 0 pips. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk memahami konsep pips dan spread dalam trading forex dan memilih pasangan mata uang dengan spread yang rendah untuk mengoptimalkan keuntungan dalam transaksi forex.
9. Cara Menggunakan Pips dalam Menentukan Stop Loss dan Take Profit
Dalam trading forex, stop loss dan take profit adalah dua hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Stop loss digunakan untuk membatasi kerugian yang mungkin terjadi pada trading, sementara take profit digunakan untuk mengunci keuntungan. Namun, menentukan level stop loss dan take profit yang tepat bukanlah hal yang mudah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan level tersebut adalah dengan menggunakan pips.
Pips atau percentage in points adalah satuan terkecil dari pergerakan harga dalam forex. Setiap pergerakan harga diukur dalam pips, yang biasanya dilambangkan dengan empat digit di belakang koma. Misalnya, jika harga EUR/USD naik dari 1.1000 menjadi 1.1005, maka pergerakan harga tersebut adalah sebesar 5 pips. Dengan memahami cara menggunakan pips, trader dapat menentukan level stop loss dan take profit yang lebih akurat.
Untuk menentukan level stop loss dengan menggunakan pips, trader perlu memperhatikan level support dan resistance. Level support adalah level harga di mana permintaan di pasar cukup kuat sehingga harga cenderung berbalik arah naik dari level tersebut. Sementara itu, level resistance adalah level harga di mana penawaran di pasar cukup kuat sehingga harga cenderung berbalik arah turun dari level tersebut.
Jika trader ingin menentukan level stop loss untuk posisi buy, maka level support dapat dijadikan acuan. Trader dapat menempatkan stop loss beberapa pips di bawah level support tersebut. Misalnya, jika level support terdekat untuk EUR/USD adalah di 1.1100 dan trader ingin menempatkan stop loss sebesar 50 pips dari level tersebut, maka stop loss dapat ditempatkan di 1.1050.
Sementara itu, jika trader ingin menentukan level stop loss untuk posisi sell, maka level resistance dapat dijadikan acuan. Trader dapat menempatkan stop loss beberapa pips di atas level resistance tersebut. Misalnya, jika level resistance terdekat untuk EUR/USD adalah di 1.1200 dan trader ingin menempatkan stop loss sebesar 50 pips dari level tersebut, maka stop loss dapat ditempatkan di 1.1250.
Selain untuk menentukan level stop loss, pips juga dapat digunakan untuk menentukan level take profit. Untuk menentukan level take profit, trader perlu memperhatikan rasio risk-reward. Rasio risk-reward adalah perbandingan antara jumlah risiko yang diambil dalam satu trade dengan jumlah keuntungan yang diharapkan.
Jika rasio risk-reward yang diinginkan adalah 1:2, artinya trader bersedia mengambil risiko sebesar 1 pip untuk mendapatkan keuntungan sebesar 2 pips. Dalam hal ini, trader dapat menempatkan level take profit sejauh dua kali lipat jarak antara entry point dan level stop loss. Misalnya, jika level entry untuk EUR/USD adalah di 1.1100 dan stop loss telah ditempatkan di 1.1050, maka level take profit dapat ditempatkan di 1.1200.
Namun, trader juga perlu memperhatikan bahwa tidak selalu semua trade akan mencapai level take profit yang ditentukan. Oleh karena itu, trader juga perlu memperhatikan level stop loss dan memastikan bahwa risiko yang diambil tetap terjaga.
Dalam menggunakan pips untuk menentukan level stop loss dan take profit, perlu diingat bahwa setiap pasangan mata uang memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, trader perlu memahami karakteristik pasangan mata uang yang diperdagangkan dan menyesuaikan penggunaan pips dengan karakteristik tersebut. Dengan demikian, trader dapat menentukan level stop loss dan take profit yang lebih akurat dan mengoptimalkan potensi keuntungan dalam trading forex.
Selain itu, pemahaman yang baik tentang pips juga dapat membantu trader dalam menghitung risiko dan reward pada setiap transaksi, serta mengukur performa trading mereka.
Pips sendiri merupakan singkatan dari “Percentage in Point” atau “Price Interest Point”. Konsep ini mengacu pada perubahan harga terkecil pada pasangan mata uang di pasar forex. Satu pip biasanya dihitung hingga 4 digit desimal, kecuali untuk pasangan mata uang JPY yang dihitung hingga 2 digit desimal.
Dalam trading forex, perubahan nilai pip dapat mempengaruhi profit atau loss yang diperoleh. Sebagai contoh, jika trader membeli pasangan mata uang EUR/USD di harga 1.1200 dan menjualnya di harga 1.1300, maka trader akan mendapatkan keuntungan sebesar 100 pips. Namun, jika trader menjual pasangan mata uang EUR/USD di harga 1.1200 dan membelinya kembali di harga 1.1100, maka trader akan mengalami kerugian sebesar 100 pips.
Pemahaman yang baik tentang konsep pips juga dapat membantu trader dalam menentukan posisi trading yang tepat. Sebagai contoh, jika trader menggunakan strategi trading jangka pendek, maka ia dapat memperhatikan pergerakan harga pada satuan pip yang kecil. Sementara itu, jika trader menggunakan strategi trading jangka panjang, maka ia dapat memperhatikan pergerakan harga pada satuan pip yang lebih besar.
Selain itu, pemahaman yang baik tentang konsep pips juga dapat membantu trader dalam menghitung risiko dan reward pada setiap transaksi. Sebagai contoh, jika trader menempatkan stop loss pada level 50 pips dan target profit pada level 100 pips, maka trader akan memiliki rasio risiko dan reward sebesar 1:2. Dengan rasio ini, trader dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada kerugian yang mungkin terjadi.
Pemahaman yang baik tentang konsep pips juga dapat membantu trader dalam mengukur performa trading mereka. Sebagai contoh, jika trader mampu menghasilkan keuntungan sebesar 100 pips pada setiap transaksi, maka trader dapat dianggap sebagai trader yang sukses. Namun, jika trader mengalami kerugian sebesar 100 pips pada setiap transaksi, maka trader perlu melakukan evaluasi dan perbaikan pada strategi trading mereka.