Perangan layang adalah salah satu bentuk seni layang-layang yang sangat populer di Indonesia. Biasanya, layang-layang yang digunakan dalam Perangan layang berukuran besar dan dirancang dengan desain yang indah. Namun, baru-baru ini, sebuah layang-layang unik bernama “Sing Isine Aweh” telah menarik perhatian banyak orang.
Layang-layang ini tidak hanya menarik perhatian karena desainnya yang indah, tetapi juga karena pesan yang dibawanya. “Sing Isine Aweh” merupakan kata-kata dalam bahasa Jawa yang berarti “apa yang ada di dalam”. Layang-layang ini dirancang untuk membawa pesan tentang pentingnya keselamatan selama masa pandemi COVID-19.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pesan yang dibawa oleh layang-layang “Sing Isine Aweh” dan bagaimana hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan selama masa pandemi.
Jawaban: perangan layang sing isine aweh pawarta kabar keslametan diarani
Pertanyaan: Perangan layang sing isine aweh pawarta kabar keslametan di arani
Jawaban:
– Layang adalah tulisan yang berisi tentang uneg-uneg dalam hati yang ditulis di kertas untuk dikirimkan ke orang yang dituju.
– Struktur layang pribadi terdiri dari papan dan titimangsa, adangiyah, pembuka, surasa basa, wasana basa, peprenah, tapak asma, dan asma terang.
– Layang jarang digunakan dalam komunikasi saat ini karena adanya perkembangan teknologi yang lebih modern dan canggih.
– Terdapat tautan materi terkait layang dalam bahasa Jawa di Brainly.co.id.
Penjelasan:
Perangan layang sing isine aweh pawarta kabar keslametan di arani pembuka
Pembahasan
Layang yaiku tulisan kang isine ngenani uneg-uneg ing njero ati kang ditulis ing kertas kanggo dikirim marang wong kang dituju.
Struktur layang pribadi:
- Papan lan titimangsa yaiku perangan kang isine ngenani panggonan lan tanggal nalika layang digawe.
- Adangiyah yaiku perangan ngenani unggah ungguh sing ngirim layang marang wong kang dikirimi layang.
- Pembuka yaiku perangan layang sing isine pawarta kabar keslametane wong sing nulis layang lan pangarep-arep sing dikirimi uga slamet.
- Surasa basa yaiku perangan kang ngemot utawa nerangake apa wae sing perlu dikabarake.
- Wasana basa yaiku perangan layang kang isine panjaluk kang gandheng karo isine layang.
- Peprenah yaiku perangan layang sing isine ngenani sesambungan wong sing nulis layang karo sing dikirimi layang.
- Tapak asma yaiku tanda tangane sing ngirim layang.
- Asma terang yaiku perangan kang isine jenenge wong kang nulis layang.
Ing jaman saiki wis jarang wong kang migunakake layang kanggo komunikasi, amarga perkembangan teknologi sing saya modern lan canggih.
Pelajari lebih lanjut >>
- Materi layang basa Jawa => brainly.co.id/tugas/15674510
- Materi unggah ungguh nulis layang => brainly.co.id/tugas/14108515
- Materi jenise layang => brainly.co.id/tugas/15652417
============================================
Detail Jawaban:
Kelas: VIII
Mapel: Bahasa Daerah – Bahasa Jawa
Bab: layang
Kode soal: 13
#TingkatkanPrestasimu
Sejarah dan Asal Usul Layang dalam Budaya Jawa
Layang atau dalam bahasa Jawa disebut ‘lelayang’ merupakan salah satu bentuk seni tulis yang sangat terkenal dalam budaya Jawa. Asal usul layang berasal dari zaman kerajaan Mataram Kuno, dimana layang digunakan sebagai salah satu media penyampaian uneg-uneg atau harapan kepada kerajaan.
Konon, pada masa itu rakyat jelata tidak memiliki hak untuk menyampaikan keluhan atau aspirasi kepada raja secara langsung. Oleh karena itu, mereka menggunakan layang sebagai salah satu cara untuk menyampaikan harapan atau keluhan mereka kepada raja.
Bentuk layang pada masa itu masih sangat sederhana, hanya terdiri dari sehelai kertas dengan tulisan tangan yang dilipat menjadi bentuk geometris seperti segitiga atau persegi panjang. Namun, seiring berjalannya waktu, bentuk dan isi layang semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Penggunaan layang tidak hanya terbatas untuk menyampaikan keluhan atau aspirasi kepada kerajaan, namun juga sebagai media untuk mengungkapkan perasaan cinta atau persahabatan. Bahkan, pada masa sekarang ini layang masih digunakan sebagai salah satu media komunikasi yang unik dan menarik dalam budaya Jawa.
Dalam pembuatan layang, terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan seperti papan dan titimangsa, adangiyah, pembuka, surasa basa, wasana basa, peprenah, tapak asma, dan asma terang. Unsur-unsur ini memiliki makna tertentu dan memiliki peran penting dalam pembuatan layang.
Meskipun layang tidak lagi sering digunakan dalam komunikasi saat ini karena adanya perkembangan teknologi yang lebih modern dan canggih, namun seni tulis ini masih sangat dihargai dan dilestarikan dalam budaya Jawa. Ada banyak tautan materi terkait layang dalam bahasa Jawa yang dapat ditemukan di berbagai situs belajar online seperti Brainly.co.id.
Jenis-jenis Layang dan Fungsinya dalam Komunikasi Tradisional
Layang adalah salah satu bentuk komunikasi tradisional yang masih sering digunakan di Indonesia. Layang adalah tulisan yang berisi tentang uneg-uneg dalam hati yang ditulis di kertas untuk dikirimkan ke orang yang dituju. Namun, layang yang digunakan dalam komunikasi saat ini tidak sebanyak zaman dahulu karena adanya perkembangan teknologi yang lebih modern dan canggih.
Ada beberapa jenis layang yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pertama, layang surasa basa. Layang ini berisi tentang perasaan hati yang ingin disampaikan kepada seseorang. Kedua, layang wasana basa. Layang ini berisi tentang permintaan atau keinginan yang ingin disampaikan kepada seseorang. Ketiga, layang adangiyah. Layang ini berisi tentang informasi atau kabar yang ingin disampaikan kepada seseorang.
Selain jenis layang, terdapat juga struktur layang pribadi yang terdiri dari berbagai elemen seperti papan dan titimangsa, pembuka, peprenah, tapak asma, dan asma terang. Struktur ini membantu agar isi layang menjadi lebih rapi dan mudah dipahami oleh penerima layang.
Meskipun layang jarang digunakan dalam komunikasi saat ini, namun layang masih memiliki peranan penting dalam budaya Indonesia. Terlebih lagi, layang juga menjadi salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang layang, kamu dapat mencari tautan materi terkait layang dalam bahasa Jawa di Brainly.co.id.
Perkembangan Teknologi dan Dampaknya terhadap Penggunaan Layang di Masyarakat
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi banyak aspek kehidupan termasuk dalam komunikasi. Layang, salah satu bentuk komunikasi tradisional dalam budaya Jawa, juga merasakan dampak dari perkembangan teknologi yang semakin canggih. Penggunaan layang sebagai sarana komunikasi antara orang yang saling terpisah jarak dan waktu, kini semakin jarang digunakan karena adanya teknologi komunikasi yang lebih mudah dan efisien.
Dulu, layang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau uneg-uneg dalam hati yang sulit diungkapkan secara langsung. Namun dengan adanya perkembangan teknologi seperti telepon, pesan singkat, email, dan media sosial, penggunaan layang sebagai sarana komunikasi semakin menurun. Hal ini juga terlihat dari fakta bahwa layang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak dari perkembangan teknologi terhadap penggunaan layang di masyarakat tidak bisa dihindari. Namun, kita tetap harus memahami bahwa layang memiliki nilai sejarah dan kultural yang penting bagi budaya Jawa. Oleh karena itu, meskipun penggunaannya semakin terbatas, kita tetap harus melestarikan dan mempelajari tentang layang sebagai bagian dari warisan budaya kita.
Dalam rangka memperkaya pengetahuan dan informasi mengenai layang, terdapat banyak tautan materi terkait layang dalam bahasa Jawa di Brainly.co.id. Semoga dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia, kita dapat terus menghargai dan melestarikan budaya Jawa, termasuk penggunaan layang sebagai sarana komunikasi tradisional.