“Biantara” adalah kata yang berasal dari bahasa Indonesia yang memiliki arti sebagai percakapan atau dialog. Istilah ini sering kali digunakan dalam konteks pertemuan atau diskusi antara dua atau lebih pihak yang memiliki tujuan yang sama. Dalam bahasa Inggris, istilah ini sering diterjemahkan sebagai “dialogue”. Biantara dapat dilakukan dalam berbagai macam format, seperti diskusi terbuka, pertemuan tertutup, atau bahkan melalui media online. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian biantara, serta bagaimana biantara dapat membantu dalam membangun hubungan yang harmonis antara individu atau kelompok yang terlibat.
Jawaban: biantara nyaeta
Pertanyaan: Naon anu dimaksud biantara
Jawaban:
– Biantara merupakan cerita atau pidato yang disusun secara rapih dan terstruktur.
– Terdapat dua jenis biantara yaitu resmi dan tidak resmi.
– Komunikasi dalam biantara biasanya bersifat monologis dan direspon oleh pendengar dengan ungkapan, gerakan atau keprok.
– Biantara yang baik perlu dilarapkan dengan menggunakan istilah TAMAN yang singkatan dari Tatag, Aktual, Munel, Alus, dan Ngandung wirahma.
Penjelasan:
Kelas : VIII (2 SMP)
Pembahasan :
Biantara nyaeta nepikeun caritaan atawa kedalan di hareupeun jalma loba anu disusun sacara merenah tur rapih. Dina basa Indonesia mah biantara teh sok disebut pidato. Umpama ditilik tina suasanana, aya dua rupa biantara nyaeta biantara resmi jeung biantara teu resmi.
Komunikasi nu aya dina biantara biasana ngan saarah atawa monologis. Biantara biasana direspon ku anu ngaregepkeunnana ku ngan saukur unggeuk, ngagodeg atawa keprok. Sangkan biantara nu ditepikeun bisa alus jeung merenah, dina waktu nepikeun biantara perlu dilarapkeun anu disebut TAMAN.
Sacara singget, istilah TAMAN nu perlu dilarapkeun dina hiji biantara teh mangrupa singgetan tina Tatag dina nyaritana, Aktual dina temana, Munel dina eusina, Alus basana, sarta Ngandung wirahma.
Jenis-Jenis Biantara
Biantara adalah sebuah bentuk komunikasi yang disampaikan melalui cerita atau pidato yang disusun secara rapih dan terstruktur. Ada dua jenis biantara yaitu resmi dan tidak resmi. Biantara resmi biasanya disampaikan dalam acara-acara formal seperti upacara kenegaraan, peringatan hari besar nasional atau internasional, atau pada acara-acara resmi lainnya. Sedangkan biantara tidak resmi biasanya disampaikan dalam acara-acara yang bersifat non-formal seperti pernikahan, pertemuan keluarga, atau acara-acara yang lebih santai.
Komunikasi dalam biantara bersifat monologis, di mana pembicara hanya berbicara dan pendengar merespon dengan ungkapan, gerakan atau keprok. Namun, meskipun bersifat monologis, biantara harus tetap disusun secara baik dan terstruktur agar dapat disampaikan dengan baik dan mudah dipahami oleh pendengar.
Biantara yang baik perlu dilarapkan dengan menggunakan istilah TAMAN, yang singkatan dari Tatag, Aktual, Munel, Alus, dan Ngandung wirahma. Tatag berarti kuat dan teguh, Aktual berarti aktual atau sesuai dengan situasi, Munel berarti mudah dimengerti, Alus berarti halus atau sopan, dan Ngandung wirahma berarti mengandung nilai-nilai kebenaran atau moral yang baik.
Dalam biantara, penting untuk memperhatikan bahasa yang digunakan, penggunaan kata-kata yang tepat, serta suara dan intonasi dalam penyampaian. Semua hal tersebut akan menentukan keberhasilan dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
Karakteristik Komunikasi dalam Biantara
Biantara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat monologis, di mana pembicara menyampaikan pesan kepada pendengar. Dalam biantara, komunikasi berlangsung secara formal dan terstruktur, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas dan mudah dipahami.
Karakteristik utama dari komunikasi dalam biantara adalah sifatnya yang bersifat satu arah, di mana hanya pembicara yang aktif berbicara dan pendengar sebagai pihak yang pasif untuk merespon. Namun, dalam biantara yang baik, pendengar tetap dapat memberikan respon dengan ungkapan, gerakan atau keprok, yang menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan telah diterima dengan baik.
Selain itu, penting untuk diperhatikan bahwa dalam biantara yang baik, penggunaan bahasa yang tepat dan sopan sangat diperlukan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Oleh karena itu, biantara perlu dilarapkan dengan menggunakan istilah TAMAN yang singkatan dari Tatag, Aktual, Munel, Alus, dan Ngandung wirahma.
Dalam biantara, penggunaan istilah-istilah tersebut dapat membantu pembicara untuk menyampaikan pesan dengan lebih baik dan efektif, serta membuat pendengar merasa lebih nyaman dan terhormat. Dengan demikian, karakteristik komunikasi dalam biantara yang baik adalah sifatnya yang formal dan terstruktur, serta penggunaan bahasa yang sopan dan tepat guna.
Kunci Sukses Membuat Biantara yang Baik
Biantara adalah sebuah cerita atau pidato yang disusun dengan rapih dan terstruktur. Dalam membuat biantara yang baik, terdapat beberapa kunci sukses yang perlu diperhatikan. Pertama, biantara haruslah menggunakan bahasa yang Tatag atau teratur. Hal ini bertujuan agar pendengar dapat memahami dengan mudah apa yang disampaikan oleh pembicara.
Kedua, biantara juga harus menggunakan bahasa yang Aktual atau sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi. Bahasa yang digunakan harus relevan dengan topik yang akan dibicarakan. Ketiga, biantara haruslah menggunakan bahasa yang Munel atau mudah dimengerti oleh pendengar.
Keempat, biantara harus menggunakan bahasa yang Alus atau sopan agar pendengar merasa nyaman dan tidak tersinggung. Terakhir, biantara juga harus menggunakan bahasa yang Ngandung wirahma atau memperlihatkan rasa hormat kepada pendengar.
Dalam membuat biantara yang baik, perlu juga diingat bahwa terdapat dua jenis biantara yaitu resmi dan tidak resmi. Komunikasi dalam biantara biasanya bersifat monologis dan direspon oleh pendengar dengan ungkapan, gerakan atau keprok.
Dengan memperhatikan kunci sukses dan jenis-jenis biantara tersebut, pembicara dapat membuat biantara yang baik dan dapat mempengaruhi pendengarnya dengan pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, penting bagi pembicara untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum menyampaikan biantara tersebut.