Kolam atau tempat pemberokan merupakan fasilitas yang sering ditemukan di sejumlah lokasi, mulai dari tempat wisata, hotel, hingga tempat kerja. Fasilitas ini biasanya digunakan untuk keperluan tertentu, namun tak jarang juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
Namun, apa sebenarnya fungsi dari kolam atau tempat pemberokan tersebut? Apakah hanya sekadar sebagai hiasan atau memiliki manfaat lain yang lebih penting? Jawaban atas pertanyaan ini bisa bervariasi tergantung pada tujuan dan lokasi penggunaannya. Namun, secara umum, kolam atau tempat pemberokan memiliki beberapa fungsi yang berguna bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Jawaban: fungsi kolam pemberokan adalah
Pertanyaan: Apa fungsi kolam atau tempat pemberokan
Jawaban:
Fungsi kolam atau tempat pemberokan adalah untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Kolam pemberokan memiliki luas antara 75-150 m2 dan kedalaman 50-75 cm. Selain kolam pemberokan, ada juga fasilitas lain yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan seperti kolam pemijahan, kolam pendederan, kolam pemeliharaan calon induk/induk, kolam penampungan benih, kolam pengendapan, kolam filter dan reservoar. Luas dan jumlah kolam tersebut tergantung dari jenis ikan dan skala usaha.
Penjelasan:
Fungsi kolam atau tempat pemberokan adalah untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Jumlah dan luas kolam pemberokan tergantung dari skala usaha. Pada umumnya luas kolam pemberokan antara 75-150 m2 , dengan kedalaman antara 50-75 cm.
Pembahasan
Sarana Pokok
1. Kolam pemijahan
Kolam pemijahan digunakan untuk pemijahan induk. Bentuk, ukuran, dan jumlah kolam disesuaikan dengan jenis ikan, metode pemijahan, dan skala usaha. Pada sistem pemijahan buatan diperlukan fasilitas pemijahan (hatching house) yang di dalamnya terdapat sarana dan peralatan stripping, treatment induk, penampungan telur, penetasan telur, treatment larva, pakan larva, laboratorium yang berhubungan dengan pemijahan seperti analisis kualitas air, penyakit, dan tempat pengepakan larva (Kovari, 1983). Kolam pemijahan dapat berukuran antara 50-100 m2 , berbentuk empat persegi panjang dengan kedalaman 0,5-1,2 m.
2. Kolam pendederan I
Setelah persediaan makanan berupa kuning telur (umur 4-5 hari) habis, larva dipindahkan ke kolam pendederan II dan III. Untuk memelihara benih berumur 4-5 hari sampai dengan 3-4 minggu, sebaiknya dipilih tempat yang dekat dengan kolam pemijahan dan terlindung dari gangguan lingkungan. Tujuannya adalah pertama untuk memudahkan pemindahan benih yang kondisinya masih fragile serta mengurangi stres; kedua kondisi benih pada umur tersebut sangat sensitif terhadap fluktuasi lingkungan. Menurut Kovari (1988), kolam pendederan I dapat berukuran antara 100-1000 m2 , atau tergantung dari jumlah benih yang dipelihara serta kapasitas dari kolam pemijahan. Di Unit Usaha Pembenihan, kolam pemijahan dapat mencapai antara 13.000-23.500 m2 .
3. Kolam pendederan II dan III
Ukuran optimum untuk kolam pendederan II dan III dapat berkisar antara 1-10 ha, dengan kedalaman 1-15 m (Direktorat Jenderal Perikanan, 1988). Luas kolam dan jumlahnya tergantung dari jenis ikan dan skala usaha. Misalnya, untuk kolam pendederan ikan mas luasnya adalah antara 500- 2000 m2 /petak, sedangkan untuk ikan lele antara 250-1000 m2 /petak.
4. Kolam pemeliharaan calon induk/induk
Kolam dapat berbentuk empat persegi panjang atau bundar. Ukuran dan jumlah kolam tergantung dari jenis ikan, skala usaha, dan target produksi yang ingin dicapai. Kolam pemeliharaan induk dapat berukuran 200-750 m2 , namun ada juga yang luasnya antara 500-1000 m2 .
5. Kolam penampungan benih
Setelah benih ikan dipanen dari kolam pendederan, benih ikan tersebut ditampung terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Ukuran dan jumlah kolam tergantung dari jenis dan ukuran ikan, waktu penangkapan/penjualan ke pasar, dan skala usaha. Kolam penampungan benih dapat berukuran 500- 2000 m2. Pada kolam ini kualitas air harus diperhatikan kandungan oksigen minimal 3 ppm, air harus mengalir dan selalu berganti dengan debit 10-15 lt/detik. Untuk mengantisipasi fluktuasi suhu, kedalaman kolam ini antara 50-70 cm.
Sarana Penunjang
1. Kolam pemberokan
Kolam pemberokan digunakan untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Jumlah dan luas kolam pemberokan tergantung dari skala usaha. Pada umumnya luas kolam pemberokan antara 75-150 m2 , dengan kedalaman antara 50-75 cm.
2. Kolam pengendapan
Kolam pengendapan berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel kasar, sehingga air yang akan digunakan relatif telah bersih dari pasir dan lumpur. Unit bak pengendapan mempunyai luas penampang lebih kurang 40 kali dari luas penampang saluran air dan dibuat panjang berkelok-kelok. Hal ini dimaksudkan agar air dapat mengalir secara pelan-pelan, sehingga partikel-partikelnya dapat mengendap, terutama yang kasar. Ukuran dan jumlah kolam tergantung dari skala usaha dan kualitas air.
3. Kolam filter dan reservoar
Kolam filter digunakan untuk menyaring air dari partikel-partikel halus, hama, dan penyakit. Air yang telah disaring, ditampung dalam bak reservoar dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pembenihan.
Terima kasih sudah bertanya di Brainly. Semoga jawaban ini dapat membantumu ya..
Ayo kuasai materi pembelajaran lainnya melalui link di bawah ini!
Pelajari lebih lanjut :
1. Peluang hidup ikan lele
2. Bibit ikan lele
3. Sistem pemasaran bibit ikan air tawar
4. Peluang bibit ikan
Detail jawaban
Kelas: 10 SMA
Mapel: Biologi
Bab: 2
Kode: 10.4.2
Kata Kunci : Kolam, Nila, Pemberokan
Fasilitas-fasilitas yang Dibutuhkan dalam Pembenihan Ikan
Dalam pembenihan ikan, terdapat beberapa fasilitas yang sangat penting untuk dimiliki. Salah satunya adalah kolam atau tempat pemberokan. Fungsi dari kolam pemberokan ini adalah untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Kolam pemberokan memiliki luas antara 75-150 m2 dan kedalaman 50-75 cm.
Selain kolam pemberokan, terdapat juga fasilitas lain yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan. Kolam pemijahan, kolam pendederan, kolam pemeliharaan calon induk/induk, kolam penampungan benih, kolam pengendapan, kolam filter dan reservoar adalah beberapa contoh fasilitas yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan.
Kolam pemijahan digunakan untuk memijahkan ikan, sedangkan kolam pendederan digunakan untuk pendederan benih ikan. Selain itu, kolam pemeliharaan calon induk/induk digunakan untuk memelihara calon induk atau induk ikan. Kolam penampungan benih digunakan untuk menampung benih ikan yang akan dikeluarkan ke kolam pendederan.
Kolam pengendapan dan kolam filter adalah fasilitas yang digunakan untuk mengendapkan dan membersihkan air kolam dari kotoran dan sisa pakan ikan. Sedangkan reservoar digunakan sebagai tempat penyimpanan air yang akan digunakan untuk pengisian kolam.
Luas dan jumlah fasilitas-fasilitas tersebut tergantung dari jenis ikan dan skala usaha yang dijalankan. Dengan adanya fasilitas yang memadai, diharapkan dapat meningkatkan produksi benih ikan yang berkualitas.
Jenis-jenis Kolam yang Digunakan dalam Pembenihan Ikan
Dalam pembenihan ikan, terdapat berbagai jenis kolam yang digunakan sebagai tempat pemijahan, pendederan, pemeliharaan calon induk/induk, penampungan benih, pengendapan, filter, dan reservoar. Salah satu jenis kolam yang sangat penting adalah kolam pemberokan.
Fungsi kolam pemberokan adalah untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Kolam pemberokan memiliki luas antara 75-150 m2 dan kedalaman 50-75 cm. Selain kolam pemberokan, terdapat juga fasilitas lain yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan.
Kolam pemijahan adalah tempat di mana ikan melakukan pemijahan. Kolam ini biasanya berukuran kecil dengan kedalaman antara 40-50 cm. Setelah pemijahan, telur akan menetas menjadi larva dan dipindahkan ke kolam pendederan.
Kolam pendederan adalah tempat di mana larva tumbuh dan berkembang. Kolam ini biasanya berukuran lebih besar dari kolam pemijahan dan memiliki kedalaman antara 30-40 cm.
Kolam pemeliharaan calon induk/induk adalah tempat di mana ikan calon induk dan induk dipelihara sebelum dipindahkan ke kolam pemijahan. Kolam ini biasanya memiliki ukuran yang sama dengan kolam pendederan.
Kolam penampungan benih adalah tempat di mana benih ikan dipelihara sebelum dipindahkan ke kolam pendederan. Kolam ini biasanya berukuran kecil dengan kedalaman antara 20-30 cm.
Kolam pengendapan adalah tempat di mana limbah dan partikel yang terdapat pada air dipisahkan sebelum air digunakan kembali. Kolam ini biasanya berukuran besar dengan kedalaman antara 1-2 meter.
Kolam filter adalah tempat di mana air dialirkan dan disaring untuk memisahkan partikel-partikel kecil yang masih terdapat pada air.
Reservoar adalah tempat penyimpanan air bersih yang digunakan untuk mengisi kolam-kolam di dalam pembudidayaan ikan.
Luas dan jumlah kolam yang digunakan dalam pembenihan ikan tergantung dari jenis ikan dan skala usaha. Dengan adanya berbagai jenis kolam tersebut, diharapkan dapat membantu dalam menghasilkan benih ikan yang sehat dan berkualitas.
Skala Usaha dan Jumlah Kolam yang Dibutuhkan dalam Pembenihan Ikan
Skala usaha dalam pembenihan ikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi jumlah kolam yang dibutuhkan. Jumlah kolam yang diperlukan untuk skala usaha yang kecil biasanya berkisar antara 4-6 kolam, sedangkan untuk skala usaha yang besar dapat mencapai puluhan bahkan ratusan kolam.
Pada pembenihan ikan, terdapat beberapa jenis kolam yang dibutuhkan seperti kolam pemijahan, kolam pendederan, kolam pemeliharaan calon induk/induk, kolam penampungan benih, kolam pengendapan, kolam filter dan reservoar. Setiap kolam memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam siklus pembenihan ikan.
Untuk kolam pemberokan, biasanya memiliki luas antara 75-150 m2 dan kedalaman 50-75 cm. Kolam ini berfungsi untuk memberok induk sebelum dipijahkan. Jumlah kolam pemberokan yang dibutuhkan tergantung pada jenis ikan dan skala usaha.
Selain itu, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah kolam adalah ketersediaan lahan dan modal yang dimiliki. Sebagai pengusaha pembenihan ikan, perlu melakukan perencanaan yang matang mengenai skala usaha dan jumlah kolam yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan produksi yang optimal.