Obsesi dapat diartikan sebagai keadaan di mana seseorang memiliki pikiran yang berulang dan terus-menerus tentang suatu hal atau orang tertentu. Sebagai contoh, seseorang dapat menjadi terobsesi dengan kebersihan atau kesempurnaan, sehingga mereka selalu berusaha untuk mengontrol situasi tersebut. Obsesi dapat menjadi masalah serius jika hal itu mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan kecemasan yang berlebihan. Artikel ini akan menjelaskan secara lebih rinci tentang apa yang dimaksud dengan terobsesi dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi kehidupan seseorang.
Jawaban: terobsesi adalah
Pertanyaan: Apa yang dimaksud dg terobsesi
Jawaban:
– Terobsesi berarti pikiran untuk mendapatkan sesuatu apapun caranya yang seringkali dikaitkan dengan rasa cinta.
– Obsesi dapat menjadi gangguan mental berupa pikiran yang sulit untuk dirayu dan dihilangkan.
– Gangguan obsesif-kompulsif ditandai dengan pikiran, bayangan, dan dorongan untuk melakukan sesuatu yang menyebabkan kecemasan meningkat.
– DSM5 tidak memiliki hambatan “keterikatan cinta”, namun keterikatan terkait dengan mencintai atau mencintai seseorang dapat menjadi karakteristik gangguan kepribadian ambang, erotomania (delusi cinta), atau gangguan keterikatan.
– Terobsesi adalah perasaan yang sangat menyukai sesuatu atau seseorang dan ingin memiliki/mendapatkannya.
– Tanda-tanda yang dapat diidentifikasi jika seseorang memiliki keterikatan yang tidak sehat adalah menyembunyikan kecemasan, hanya khawatir tentang kualitas luar, menghindari teman, mendapatkan semua paket sebelumnya, dan tidak marah kepada orang yang membuat kecemasan meningkat.
Penjelasan:
Terobsesi berarti pikiran untuk mendapatkan sesuatu apapun caranya. Obsesi biasa dikaitkan dengan rasa cinta.
Pembahasan:
Menurut KBBI online, obsesi adalah “gangguan mental berupa pikiran yang selalu sangat sulit untuk dirayu dan dihilangkan.” The Psychology and Psychiatry Reference, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM 5), memiliki gangguan obsesif-kompulsif yang ditandai dengan pikiran, bayangan, dan dorongan untuk melakukan sesuatu, yang dengan sendirinya menyebabkan kecemasan meningkat. Misalnya, seseorang yang dipaksa mandi lima kali sehari merasa tidak nyaman jika berhasil mandi. Biasanya, untuk mengurangi kecemasan, ia melakukan obsesi atau tindakan berulang untuk menghilangkan kecemasan obsesif-kompulsif.
Oleh karena itu, kata attachment di sini tentu sangat mengganggu. Faktanya, DSM5 tidak memiliki hambatan “keterikatan cinta”. Namun, keterikatan yang terkait dengan mencintai atau mencintai seseorang dapat menjadi karakteristik gangguan kepribadian ambang, erotomania (delusi cinta), atau gangguan keterikatan.
Terobsesi adalah perasaan bahwa seseorang sangat menyukai sesuatu. Atau mungkin orang itu menyukai seseorang dan sangat menginginkannya. Cobalah sebanyak mungkin untuk menjadikan orang ini sebagai tanda keterikatan egois seperti itu
Untuk informasi lebih lanjut, ada tanda-tanda yang dapat diidentifikasi seperti: Hal ini menunjukkan bahwa seseorang mungkin memiliki keterikatan yang tidak sehat.
- Sembunyikan kecemasan
- Hanya khawatir tentang kualitas luar
- Menghindari teman
- Dapatkan semua paket sebelumnya
- Jangan marah padanya
Pelajari Lebih Lanjut
- Materi tentang definisi obsesi: brainly.co.id/tugas/412390
- Materi tentang definisi hasrat: brainly.co.id/tugas/9748595
- Materi tentang cinta: brainly.co.id/tugas/7897615
Detail jawaban
Kelas: 8
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 2 – Gaya Bahasa
Kode: 8.1.2
#AyoBelajar #SPJ5
Gejala-gejala Gangguan Obsesif-Kompulsif
Gangguan Obsesif-Kompulsif (GOK) adalah gangguan mental yang ditandai dengan adanya pikiran obsesif dan perilaku kompulsif yang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Pikiran obsesif adalah pikiran yang sulit dikontrol dan seringkali berulang-ulang, sedangkan perilaku kompulsif adalah tindakan yang dilakukan berulang-ulang untuk mengurangi kecemasan akibat pikiran obsesif tersebut.
Beberapa gejala GOK yang umum antara lain sering mencuci tangan, memeriksa sesuatu berulang kali, mengumpulkan barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, memeriksa apakah pintu dan jendela sudah terkunci dengan benar, atau bahkan melakukan tindakan ritual tertentu sebelum melakukan suatu aktivitas.
Gejala GOK dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang, seperti kesulitan berkonsentrasi, kesulitan menyelesaikan pekerjaan, menghabiskan waktu yang lebih lama untuk melakukan sesuatu, serta rasa cemas dan tegang yang terus-menerus. Jika gejala GOK tidak segera ditangani, dapat membuat seseorang merasa kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan membutuhkan pengobatan dari profesional medis seperti psikiater atau psikolog.
Perbedaan Antara Obsesi dan Keterikatan Cinta
Obsesi dan keterikatan cinta sering kali disamakan satu sama lain, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Obsesi adalah keadaan di mana seseorang memiliki pikiran yang sangat kuat dalam mendapatkan sesuatu atau seseorang, bahkan jika itu tidak realistis atau tidak masuk akal. Sementara itu, keterikatan cinta adalah keadaan di mana seseorang merasa sangat mencintai seseorang, dan ingin bersama dengan orang tersebut, tetapi tidak sampai pada tingkat obsesi.
Dalam obsesi, seseorang mungkin merasa sangat cemas dan tertekan jika tujuannya tidak tercapai, dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial. Namun, dalam keterikatan cinta, seseorang tidak merasa cemas atau tertekan, meskipun masih merasa sangat mencintai orang tersebut.
Selain itu, obsesi dapat menjadi gangguan mental yang memerlukan pengobatan, sementara keterikatan cinta pada umumnya tidak. Obsesi dapat berupa gangguan obsesif-kompulsif atau gangguan kepribadian ambang, sedangkan keterikatan cinta pada umumnya tidak mencapai tingkat tersebut.
Dalam DSM5 tidak ada diagnosa keterikatan cinta, namun keterikatan terkait dengan mencintai atau mencintai seseorang dapat menjadi karakteristik gangguan kepribadian ambang, erotomania (delusi cinta), atau gangguan keterikatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara obsesi dan keterikatan cinta, dan mengenali gejala-gejalanya jika terjadi pada diri sendiri atau orang lain.
Cara Mengatasi Keterikatan yang Tidak Sehat
Keterikatan yang tidak sehat atau obsesi dapat menjadi suatu masalah yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Bagi sebagian orang, keterikatan yang tidak sehat dapat mengganggu hubungan interpersonal hingga kehidupan sehari-hari. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keterikatan yang tidak sehat tersebut.
Pertama, mengakui dan menerima bahwa ada masalah keterikatan yang tidak sehat. Hal ini penting untuk mengambil tindakan yang tepat dan memperbaiki kondisi tersebut. Kedua, mencari bantuan profesional seperti terapis atau psikolog untuk membantu mengatasi masalah keterikatan yang tidak sehat. Terapis atau psikolog dapat memberikan pandangan objektif dan memberikan saran yang berguna untuk mengatasi masalah tersebut.
Ketiga, mengembangkan kegiatan dan hobi baru untuk mengalihkan perhatian dari objek keterikatan yang tidak sehat. Mengikuti kelas olahraga atau seni dapat membantu meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri. Keempat, berbicara dengan orang terdekat atau teman yang dapat dipercaya tentang masalah keterikatan yang tidak sehat. Berbicara dengan orang lain dapat membantu memahami bahwa perasaan tersebut normal dan dapat diatasi.
Dengan melakukan beberapa cara di atas, diharapkan dapat membantu mengatasi keterikatan yang tidak sehat dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, jika masalah tersebut terus berlanjut, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang terpercaya.