Pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk hormon. Salah satu fase yang penting dalam perkembangan manusia adalah masa pubertas. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan psikologis yang signifikan pada individu.
Salah satu ciri-ciri pubertas pada pria adalah dihasilkannya sperma oleh testis. Sedangkan pada wanita, ciri-ciri pubertas ditandai dengan keluarnya sel telur dari ovarium. Hormon juga memainkan peran penting dalam proses ini. Namun, hormon mana yang terlibat dalam masa pubertas? Apakah hanya testosteron dan estrong yang dihasilkan oleh testis dan ovarium? Ataukah ada hormon lain yang juga turut berperan?
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang hormon-hormon yang terkait dengan masa pubertas dan bagaimana mereka mempengaruhi perkembangan fisik dan psikologis pada individu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi masa pubertas, kita dapat membantu mendorong perkembangan yang sehat pada remaja.
Jawaban: masa pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya
Pertanyaan: Masa pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya….
A.sperma oleh individu jantan atau sel telur
B.testosteron oleh testis dan estrong oleh ovarium
C.testosteron dan FSH
D.FSH dan LH
Jawaban:
Jawaban yang tepat untuk pertanyaan tentang Masa Pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya adalah A, yaitu:
– Masa pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya sel sperma bagi pria dan sel telur bagi wanita.
– Untuk pria, dapat dikatakan telah mencapai masa pubertas apabila sudah memproduksi sel sperma dan mengeluarkannya sebagai bentuk pubertas.
– Sel sperma ini akan matang di dalam saluran epididimis dengan bantuan hormon testosteron yang bertindak langsung dalam pembuatan dan pematangan sel sperma.
– Untuk wanita, dapat dikatakan telah mencapai masa pubertas apabila sudah mampu memproduksi sel telur atau ovum dan mengeluarkannya dalam proses yang disebut menstruasi.
– Menstruasi merupakan proses peleburan dinding rahim (endometrium) karena sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma dalam waktu minimal sebulan.
– Pada masa pubertas, wanita akan mengalami menstruasi sebagai bukti perkembangan hormonal seksualnya.
Penjelasan:
Kata kunci :
masa pubertas
Pembahasan :
masa pubertas merupakan masa dimana seseorang mengalami perkembangan dan pematangan pada sistem hormonalnya secara seksualitas.
Masa pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya sel sperma bagi pria dan sel telur bagi wanita.
Untuk pria, dapat dikatakan telah mencapai masa pubertas apabila sudah memproduksi sel sperma dan mengeluarkannya sebagai bentuk pubertas. sel sperma ini akan matang di dalam saluran epididimis dengan bantuan hormon testosteron yang bertindak langsung dalam pembuatan dan pematangan sel sperma.
Untuk wanita, dapat dikatakan telah mencapai masa pubertas apabila sudah mampu memproduksi sel telur atau ovum dan mengeluarkannya dalam proses yg disebut menstruasi. Menstruasi merupakan proses peleburan dinding rahim (endometrium) karena sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma dalam waktu minimal sebulan. pasa masa pubertas, wanita akan mengalami menstruasi sebagai bukti perkembangan hormonal seksualnya.
Maka jawabannya adalah A.
==================================================================
Kelas : IX
Mapel : Biologi
Bab : 3
Kategori : Sistem reproduksi
Kode soal : 4
Kode kategorisasi : 9. 4. 3
simak juga soal berikut ini :
#optitimcompetition
Peran Hormon Testosteron dalam Masa Pubertas Pria
Testosteron adalah hormon seksual yang diproduksi oleh kelenjar testis pada pria. Hormon ini memiliki peran penting dalam masa pubertas pria karena bertanggung jawab dalam proses pembuatan dan pematangan sel sperma.
Selama masa pubertas, kelenjar hipotalamus di otak akan melepaskan hormon yang disebut gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Hormon ini akan merangsang kelenjar pituitari di otak untuk melepaskan hormon folikel-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Hormon FSH dan LH kemudian akan bergerak menuju kelenjar testis dan merangsang produksi testosteron. Hormon testosteron ini akan berperan dalam proses pembuatan dan pematangan sel sperma di dalam saluran epididimis.
Selain itu, hormon testosteron juga mempengaruhi perkembangan sifat-sifat seksual pria seperti pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh, suara yang lebih dalam, dan perkembangan otot yang lebih besar.
Namun, perlu diingat bahwa produksi hormon testosteron yang berlebihan juga dapat memiliki efek negatif pada kesehatan, seperti risiko penyakit jantung, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dan pola makan yang sehat untuk mendukung produksi hormon yang seimbang.
Proses Pembuatan dan Pematangan Sel Telur pada Wanita
Pada wanita, masa pubertas ditandai dengan produksi dan pelepasan sel telur atau ovum. Proses ini terjadi di dalam ovarium atau indung telur. Pada awalnya, sel telur yang belum matang terdapat dalam folikel atau kantung yang terdapat di ovarium. Kemudian, folikel tersebut akan tumbuh dan berkembang dalam suatu proses yang disebut sebagai folikulogenesis.
Proses folikulogenesis melibatkan pengaruh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dari kelenjar hipofisis anterior yang difusi ke dalam ovarium dan memicu pertumbuhan folikel. Saat folikel tumbuh, sel telur di dalamnya akan memperbanyak jumlah kromosomnya melalui meiosis sehingga nantinya dapat menyatu dengan sperma. Selama proses pembuatan dan pematangan sel telur ini, ovarium juga memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Ketika folikel telah mencapai ukuran tertentu, hormon LH (Luteinizing Hormone) akan dilepaskan dari kelenjar hipofisis anterior. Peningkatan kadar hormon LH ini akan memicu pelepasan sel telur atau ovulasi dari ovarium. Sel telur yang telah matang ini akan masuk ke dalam tuba falopi dan siap untuk dibuahi oleh sperma.
Jika sel telur tidak dibuahi dalam waktu minimal sebulan, maka akan terjadi menstruasi sebagai proses pengelupasan dinding rahim. Selanjutnya, ovarium akan membentuk kembali folikel baru untuk memulai siklus pembuatan dan pematangan sel telur yang baru. Proses pembuatan dan pematangan sel telur pada wanita ini merupakan bagian dari perkembangan hormonal seksual yang terjadi selama masa pubertas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masa Pubertas pada Remaja
Masa pubertas pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan hormonal. Faktor pertama adalah faktor genetik atau keturunan, di mana masa pubertas dapat diwarisi dari orang tua atau keluarga. Selain itu, faktor nutrisi juga dapat memengaruhi masa pubertas, di mana asupan nutrisi yang cukup dapat membantu perkembangan hormon pada remaja.
Faktor lingkungan juga memegang peran penting dalam mempengaruhi masa pubertas pada remaja. Polusi lingkungan yang tinggi dan zat kimia berbahaya dapat memengaruhi kesehatan hormon pada remaja. Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang sehat seperti merokok, minum alkohol, dan kurang tidur juga dapat mempengaruhi perkembangan hormonal pada remaja.
Selain faktor-faktor tersebut, faktor aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi masa pubertas pada remaja. Kegiatan fisik yang cukup dapat membantu meningkatkan produksi hormon pada remaja, sehingga dapat mempercepat masa pubertas.
Dalam kesimpulannya, faktor-faktor genetik, nutrisi, lingkungan, dan aktivitas fisik dapat mempengaruhi masa pubertas pada remaja. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menjaga pola hidup yang sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan hormon tubuh.