Berikut Ini Yang Bukan Merupakan Ruang Lingkup Sejarah Yaitu

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian-kejadian masa lalu yang berpengaruh terhadap peradaban manusia. Dalam mempelajari sejarah, kita akan menemukan berbagai macam ruang lingkup yang membentuk bagian dari sejarah itu sendiri. Ruang lingkup sejarah yang umumnya dipelajari meliputi peristiwa, kisah, ilmu, dan cerita. Namun, masih banyak orang yang belum memahami betul mengenai ruang lingkup sejarah. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah tentang apa yang bukan merupakan ruang lingkup sejarah. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai ruang lingkup sejarah, dan menjawab pertanyaan mengenai apa yang bukan termasuk ruang lingkup sejarah, yaitu antara peristiwa, seni, kisah, ilmu, dan cerita.

Jawaban: berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup sejarah yaitu


Pertanyaan: Berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup sejarah ,yaitu…
a.peristiwa
b.seni
c.kisah
d.ilmu
e.cerita

Jawaban:
Berikut ini tidak termasuk dalam ruang lingkup sejarah adalah (E) Cerita. Ruang lingkup sejarah meliputi:
– Sejarah sebagai peristiwa: sebuah sejarah harus berbentuk rangkaian kejadian atau peristiwa yang betul-betul terjadi secara nyata.
– Sejarah sebagai ilmu: sebuah sejarah harus membahas sebuah peristiwa secara benar dan objektif.
– Sejarah sebagai kisah: sebuah sejarah adalah hasil tulisan atau interpretasi seseorang yang bisa bersifat subjektif.
– Sejarah sebagai seni: sejarah adalah sebuah seni karena dalam penulisannya akan memasukkan unsur emosional dan keindahan bahasa yang digunakan oleh penulis.

Penjelasan:

Berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup sejarah, yaitu (E) Cerita. Ruang lingkup sejarah adalah sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai seni.

Pembahasan

Sejarah adalah sebuah rangkaian peristiwa atau kejadian yang terjadi di masa lampau yang memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia jaman sekarang ataupun di masa depan. Apabila sebuah kejadian masa lampau tidak memiliki dampak atau pengaruh apapun di masa sekarang, maka kejadian tersebut tidak termasuk dalam peristiwa sejarah. Sejarah sendiri memiliki beberapa ruang lingkup yang menyertainya. Ruang lingkup sejarah adalah sebagai berikut:

  1. Sejarah sebagai peristiwa: sebuah sejarah harus berbentuk rangkaian kejadian atau peristiwa yang betul-betul terjadi secara nyata. Hal ini harus didukung dengan data dan fakta yang ada agar sebuah peristiwa sejarah bisa divalidasi. Ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa memiliki sifat yang kekal, hanya terjadi sekali, dan memiliki pengaruh. Sejarah sebagai peristiwa biasanya membahas sebuah kejadian di masa lampau yang dampaknya masih bisa dirasakan hingga masa kini. Contoh ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa adalah kemerdekaan Indonesia.
  2. Sejarah sebagai ilmu: sebuah sejarah harus membahas sebuah peristiwa secara benar dan objektif. Hal ini dikarenakan, sebuah peristiwa sejarah bisa dijadikan sebagai ilmu pengetahuan maka kebenarannya harus bisa dipertanggungjawabkan. Ruang lingkup sejarah sebagai ilmu memiliki karakteristik disusun dengan sistematis dan menggunakan metode ilmiah. Biasanya sejarah sebagai ilmu akan meneliti sebuah objek sejarah, seperti fosil atau prasasti.
  3. Sejarah sebagai kisah: sebuah sejarah adalah hasil tulisan atau interpretasi seseorang yang bisa bersifat subjektif, karena bergantung dengan ingatan dan interpretasi dari pemberi sejarah. Kisah ini bisa disalurkan melalui lisan maupun secara tulisan. Pengisahan sejarah secara lisan bisa berbentuk pidato atau ceramah dan pengisahan sejarah melalui tulisan bisa berbentuk jurnal, buku, ataupun majalah.
  4. Sejarah sebagai seni: sejarah adalah sebuah seni karena dalam penulisannya akan memasukkan unsur emosional dan keindahan bahasa yang digunakan oleh penulis. Namun, tentu saja walaupun melibatkan sisi emosional dan keindahan bahasa, penulisan sejarah tetap harus berdasarkan data dan fakta yang ada karena sebuah sejarah harus ditulis dengan metode kajian ilmiah.
ALSO READ:  Jelaskan Langkah Langkah Yang Harus Di Lakukan Dalam Membuat Sebuah Karya Gambar

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang fungsi sejarah

brainly.co.id/tugas/16946244

Materi tentang konsep ruang dan waktu dalam sejarah

brainly.co.id/tugas/30395555

Materi tentang sumber sejarah tertulis

brainly.co.id/tugas/42906702

Detail jawaban

Kelas: 10

Mapel: Sejarah

Bab: 1 – Cara Berpikir Sejarah

Kode: 10.3.1

#TingkatkanPrestasimu

Perbedaan antara Sejarah sebagai Peristiwa dan Sejarah sebagai Kisah

Sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah merupakan dua hal yang berbeda dalam dunia sejarah. Sejarah sebagai peristiwa adalah sebuah rangkaian peristiwa atau kejadian yang betul-betul terjadi secara nyata. Sejarah ini ditulis dengan tujuan untuk merekam dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara faktual dan objektif.

Sedangkan, sejarah sebagai kisah adalah sebuah hasil tulisan atau interpretasi seseorang yang bersifat subjektif. Kisah ini dapat berupa narasi atau cerita mengenai peristiwa atau kejadian tertentu yang terjadi di masa lalu. Kisah ini tidak selalu benar dan faktual, terkadang dibuat dengan tujuan menghibur atau mengajarkan sebuah moral kepada pembaca.

Perbedaan utama antara sejarah sebagai peristiwa dan kisah terletak pada sifatnya. Sejarah sebagai peristiwa lebih mengutamakan fakta dan kejadian yang terjadi secara nyata, sedangkan sejarah sebagai kisah lebih mengutamakan fiksi dan imajinasi penulis.

Dalam penulisan sejarah, sejarah sebagai peristiwa lebih diutamakan karena merupakan sumber informasi yang mempunyai kedudukan yang lebih kuat. Namun, sejarah sebagai kisah juga memiliki nilai penting dalam dunia sejarah karena dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan menarik untuk dianalisis.

Dalam kesimpulannya, perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah terletak pada fokus penulisan. Sejarah sebagai peristiwa lebih mengutamakan fakta dan kejadian nyata, sedangkan sejarah sebagai kisah lebih mengutamakan fiksi dan imajinasi penulis. Kedua jenis sejarah tersebut memiliki nilai penting dalam dunia sejarah dan dapat digunakan sebagai bahan analisis yang berbeda oleh para sejarawan.

ALSO READ:  Buatlah Kalimat Dari Kata Makanan

Pentingnya Objektivitas dalam Penulisan Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu haruslah mengikuti prinsip objektivitas dalam penulisannya. Objektivitas merupakan sifat yang menjunjung tinggi kebenaran dan keterbukaan dalam penulisan suatu peristiwa sejarah. Hal ini penting karena objektivitas dapat memastikan kebenaran fakta dalam sejarah dan memberikan pandangan yang obyektif bagi pembaca.

Dalam penulisan sejarah, objektivitas dapat dicapai dengan cara memeriksa sumber yang digunakan dan menghindari kecenderungan untuk memilih sumber yang hanya mendukung satu sudut pandang tertentu. Selain itu, objektivitas juga dapat dicapai dengan cara memeriksa ulang fakta-fakta yang digunakan dan memberikan penjelasan yang komprehensif dan tidak memihak kepada suatu pihak.

Ketika penulisan sejarah dilakukan dengan objektivitas yang tinggi, maka pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas dan akurat tentang sebuah peristiwa sejarah. Objektivitas juga dapat membantu menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap disiplin ilmu sejarah sebagai sumber pengetahuan yang dapat diandalkan.

Dalam kesimpulannya, objektivitas merupakan prinsip penting dalam penulisan sejarah sebagai ilmu. Dengan memastikan objektivitas dalam penulisan, kita dapat memberikan pandangan yang adil dan akurat tentang peristiwa sejarah serta menjaga integritas disiplin ilmu sejarah itu sendiri.

Sejarah sebagai Seni: Kreativitas dalam Penulisan dan Pengaruhnya terhadap Pembaca

Sejarah sebagai seni mengacu pada kreativitas dalam penulisan dan penggunaan bahasa yang menarik untuk menjelaskan dan membahas peristiwa sejarah. Dalam penulisan sejarah, seorang penulis dapat memasukkan unsur emosional, keindahan bahasa, dan gaya tulisan untuk memengaruhi pembaca agar lebih tertarik dan terlibat dalam membaca sejarah.

Meskipun sejarah dalam bentuk kisah lebih subjektif, sejarah sebagai seni dapat memberikan dampak yang sangat kuat pada pembaca. Penulisan yang baik dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan peristiwa sejarah dan merasakan emosi yang terkait dengan peristiwa tersebut. Dalam banyak kasus, penulisan sejarah yang kreatif dapat membuat pembaca lebih tertarik pada topik sejarah dan memotivasi mereka untuk mempelajari lebih lanjut.

ALSO READ:  Upaya Pelestarian Hewan Yang Harus Dilakukan Kecuali

Namun, perlu diingat bahwa dalam penulisan sejarah sebagai seni, penulis harus tetap memastikan bahwa isi yang disajikan benar dan objektif. Penulisan sejarah yang kreatif tidak boleh menghilangkan fakta sehingga menyimpang dari kebenaran sejarah.

Sejarah sebagai seni juga merupakan sarana kreativitas bagi penulis. Dalam menulis sejarah, penulis dapat mengekspresikan diri mereka dengan cara yang lebih bebas dan bervariasi. Hal ini dapat memperkaya tulisan sejarah dan membuatnya lebih menarik bagi pembaca.

Dalam kesimpulannya, sejarah sebagai seni memberikan banyak manfaat bagi pembaca dan penulis. Penulisan sejarah yang kreatif dapat memengaruhi pembaca agar lebih tertarik pada topik sejarah dan membuat pembaca lebih terhubung dengan peristiwa sejarah. Namun, penulisan sejarah sebagai seni harus tetap memastikan kebenaran dan objektivitas dari isi yang disajikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *