Pola bilangan adalah urutan angka yang memiliki aturan tertentu dalam penjumlahan atau pengurangan. Pola bilangan seringkali dihadirkan dalam masalah matematika dan logika, baik pada tingkat sekolah maupun pada tingkat lanjutan. Salah satu pola bilangan yang sering dipelajari adalah pola bilangan aritmatika. Dalam pola bilangan aritmatika, setiap suku dikurangi dengan suku sebelumnya akan menghasilkan selisih yang sama.
Pada artikel ini, akan dibahas pola bilangan dari deret angka 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, …., …., …. yang memiliki aturan tertentu. Dengan memahami pola bilangan ini, kita akan dapat menemukan bilangan berikutnya dalam deret tersebut. Selain itu, pengetahuan tentang pola bilangan akan membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dan logika secara umum. Mari kita cari tahu lebih lanjut tentang pola bilangan dari deret angka ini.
Jawaban: 2 4 10 11 18 18 26 25
Pertanyaan: Pola bilangan dari 2,4,10,11,18,18,26,25,…,…,…
Jawaban:
– Pola bilangan dari 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, … adalah 34, 32, 42, 39, dst.
– Langkah pertama adalah menentukan pola dari larik pertama dan kedua.
– Untuk larik pertama, selisih antar bilangan adalah +8.
– Untuk larik kedua, selisih antar bilangan adalah +7.
– Kemudian, mencari angka selanjutnya dengan menambahkan selisih pada bilangan terakhir dari setiap larik.
– Gabungan dari kedua larik beserta angka selanjutnya adalah: 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, 34, 32, 42, 39, dst.
Penjelasan:
Jawaban : 34, 32, 42, 39, dst
Langkah – langkah :
Ada 2 larik
⇒ 2, 10, 18, 26, x = + 8
Angka selanjutnya = (26 + 8), (34 + 8)… = 34, 42, dst
⇒ 4, 11, 18, 25, x = + 7
Angka selanjutnya = (25 + 7), (32 + 7)… = 32, 39, dst
Gabungkan :
2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, 34, 32, 42, 39, dst
Menentukan Pola Bilangan pada Larik Pertama dan Kedua
Untuk menentukan pola bilangan pada larik pertama dan kedua, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memperhatikan selisih antara setiap bilangan pada kedua larik. Pada larik pertama, selisih antara bilangan ke-2 dan bilangan ke-1 adalah 2, selanjutnya selisih antar bilangan ke-3 dan ke-2 adalah 6, selisih antar bilangan ke-4 dan ke-3 adalah 1, selisih antar bilangan ke-5 dan ke-4 adalah 7, selisih antar bilangan ke-6 dan ke-5 adalah 0, dan selisih antar bilangan ke-7 dan ke-6 adalah 8.
Sedangkan pada larik kedua, selisih antar bilangan ke-2 dan ke-1 adalah 3, selanjutnya selisih antar bilangan ke-3 dan ke-2 adalah 4, selisih antar bilangan ke-4 dan ke-3 adalah -1, selisih antar bilangan ke-5 dan ke-4 adalah 7, selisih antar bilangan ke-6 dan ke-5 adalah 0, dan selisih antar bilangan ke-7 dan ke-6 adalah 8.
Dengan mengetahui pola selisih pada kedua larik tersebut, kita dapat mencari angka selanjutnya dengan cara menambahkan selisih pada bilangan terakhir dari setiap larik. Contohnya, pada larik pertama, bilangan terakhir adalah 18 dan selisih antar bilangan terakhir pada kedua larik adalah sama yaitu 8, sehingga angka selanjutnya adalah 18 + 8 = 26. Begitu juga pada larik kedua, bilangan terakhir adalah 25 dan selisih antar bilangan terakhir pada kedua larik adalah sama yaitu 8, sehingga angka selanjutnya adalah 25 + 8 = 33.
Dengan demikian, gabungan dari kedua larik beserta angka selanjutnya adalah: 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, 34, 32, 42, 39, dst. Penting untuk diperhatikan bahwa dalam menentukan pola bilangan pada larik pertama dan kedua, diperlukan ketelitian dan kejelian dalam mengamati setiap selisih antar bilangan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Menghitung Selisih Antara Bilangan pada Larik Pertama dan Kedua
Dalam menentukan pola bilangan dari suatu deret, perlu dilakukan analisis terhadap selisih antar bilangan. Pada deret bilangan 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, … yang ditanyakan sebelumnya, terdapat pola selisih antar bilangan pada larik pertama dan kedua.
Pada larik pertama, selisih antar bilangan adalah +8, sedangkan pada larik kedua selisih antar bilangan adalah +7. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pola yang berbeda pada kedua larik bilangan tersebut.
Dengan mengetahui pola selisih antar bilangan pada larik pertama dan kedua, kita dapat mencari angka selanjutnya dalam deret bilangan tersebut dengan menambahkan selisih pada bilangan terakhir dari setiap larik.
Gabungan dari kedua larik beserta angka selanjutnya adalah: 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, 34, 32, 42, 39, dst. Dalam hal ini, selisih antar bilangan pada larik pertama dan kedua terus dipertahankan, sehingga pola tersebut dapat terus diaplikasikan pada angka-angka selanjutnya dalam deret bilangan.
Dengan demikian, pengenalan pola selisih antar bilangan pada suatu deret bilangan dapat membantu dalam menentukan angka selanjutnya pada deret tersebut. Hal ini dapat berguna dalam berbagai bidang, seperti matematika, statistik, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Mencari Angka Selanjutnya dengan Menambahkan Selisih pada Bilangan Terakhir dari Setiap Larik
Metode mencari angka selanjutnya dengan menambahkan selisih pada bilangan terakhir dari setiap larik dapat digunakan untuk menentukan pola bilangan dari suatu deret. Dalam kasus pola bilangan dari 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, … dapat ditemukan dengan menggunakan metode ini.
Langkah pertama adalah menentukan pola dari dua larik pertama. Dalam contoh ini, selisih antar bilangan pada larik pertama adalah +8, sedangkan pada larik kedua adalah +7. Selanjutnya, untuk menentukan angka selanjutnya dalam deret, kita hanya perlu menambahkan selisih pada bilangan terakhir dari setiap larik.
Dalam contoh ini, bilangan terakhir pada larik pertama adalah 18, sedangkan pada larik kedua adalah 25. Oleh karena itu, untuk menentukan angka selanjutnya dalam deret, kita perlu menambahkan selisih antar bilangan pada bilangan terakhir dari setiap larik. Dalam hal ini, selisih antar bilangan pada larik pertama adalah +8, sehingga kita perlu menambahkan +8 pada angka terakhir dari larik pertama, yaitu 18. Hasilnya adalah 26. Selisih antar bilangan pada larik kedua adalah +7, sehingga kita perlu menambahkan +7 pada angka terakhir dari larik kedua, yaitu 25. Hasilnya adalah 32. Dalam hal ini, angka selanjutnya dalam deret adalah 34, yang merupakan hasil penjumlahan selisih antar bilangan pada bilangan terakhir dari setiap larik.
Dengan menggunakan metode ini, kita dapat menentukan pola bilangan dari suatu deret dengan mudah dan cepat. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika yang lebih kompleks.