Nama Iupac Dari Senyawa Berikut Ch3-Ch2-Ch2-Ch2-Ch3 Adalah

Senyawa organik memiliki nama-nama yang sangat spesifik yang dikenal sebagai Nama IUPAC. Nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) merupakan sistem penamaan standar internasional untuk senyawa kimia organik. Sistem ini diciptakan untuk memberikan keseragaman dalam penamaan senyawa organik.

Salah satu contoh senyawa organik adalah CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3. Senyawa ini sering kali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun bagaimana sebenarnya Nama IUPAC dari senyawa tersebut? Apakah ia termasuk dalam kategori metana, etana, propana, butana, atau pentana? Dalam artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan tersebut secara lengkap.

Jawaban: nama iupac dari senyawa berikut ch3-ch2-ch2-ch2-ch3 adalah


Pertanyaan: Nama IUPAC dari senyawa berikut CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 adalah……..A. metana
B. etana
C. propana
D. butana
E. pentana​

– Nama IUPAC dari senyawa CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 adalah n-pentana
– Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki ikatan tunggal
– Deret homolog alkana dimulai dari CH4 (metana) hingga C10H22 (dekana)
– Tata nama alkana rantai lurus diberi awalan huruf “n” (normal) kecuali metana dan etana
– Rumus molekul alkana adalah CnH2n+2
– Atom karbon memiliki 4 elektron valensi dan dapat membentuk rantai karbon yang panjang melalui ikatan kovalen.
djaka.id|

Deret Homolog Alkana dan Rumus Molekulnya

Deret homolog alkana merupakan deret senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki ikatan tunggal antara atom karbon di dalam molekulnya. Deret ini dimulai dari senyawa paling sederhana, yaitu metana (CH4), dan berakhir pada senyawa dengan rantai karbon terpanjang, yaitu dekana (C10H22). Senyawa-senyawa dalam deret homolog alkana memiliki sifat fisika dan kimia yang serupa, namun memiliki massa molekul yang berbeda-beda.

ALSO READ:  Himpunan Penyelesaian Dari 2 X

Rumus molekul alkana dapat diturunkan dari jumlah atom karbon dan hidrogen dalam molekulnya. Setiap atom karbon memiliki empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom hidrogen atau atom karbon lainnya. Oleh karena itu, rumus umum alkana adalah CnH2n+2, di mana n merupakan jumlah atom karbon dalam molekul.

Dalam menentukan nama IUPAC alkana, digunakan aturan-aturan tertentu yang meliputi penentuan rantai utama, penomoran atom karbon, dan penentuan nama substituen. Pada alkana rantai lurus, nama diberikan dengan menggunakan awalan “n” (normal), kecuali untuk metana dan etana. Sedangkan pada alkana rantai bercabang, nama diberikan berdasarkan jumlah atom karbon pada rantai utama dan substituen, serta letak substituen pada rantai utama.

Dalam aplikasinya, deret homolog alkana memiliki berbagai macam kegunaan, seperti sebagai bahan bakar, pelarut, bahan baku industri kimia, dan bahan dasar pembuatan plastik. Oleh karena itu, pemahaman tentang deret homolog alkana dan rumus molekulnya sangat penting dalam memahami kimia organik.

Tata Nama Alkana Rantai Lurus Menggunakan Awalan “n”

Tata nama alkana merupakan aturan penamaan senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki ikatan tunggal. Penamaan alkana dilakukan dengan memperhatikan jumlah atom karbon pada rantai utama yang membentuk senyawa tersebut. Alkana rantai lurus diberi awalan huruf “n” (normal) kecuali metana dan etana.

Awalan “n” digunakan untuk menunjukkan bahwa rantai karbon pada senyawa tersebut membentuk struktur lurus tanpa memiliki cabang atau percabangan. Pemberian awalan “n” pada penamaan alkana sangat penting karena dapat membedakan struktur senyawa yang sama tetapi memiliki susunan atom karbon yang berbeda.

Contohnya, pada senyawa n-pentana (CH3-CH2-CH2-CH2-CH3) dan 2-metilbutana (CH3-CH(CH3)-CH2-CH3) memiliki rumus molekul yang sama yaitu C5H12, tetapi susunan atom karbon pada kedua senyawa tersebut berbeda.

ALSO READ:  Jelaskan Tata Cara Penyembelihan Secara Mekanik?​

Tata nama alkana juga memperhatikan jumlah atom karbon pada rantai utama yang membentuk senyawa tersebut. Rumus molekul alkana dapat dihitung dengan menggunakan rumus CnH2n+2, dimana “n” merupakan jumlah atom karbon pada rantai utama.

Dengan mengikuti aturan tata nama alkana dan memahami awalan “n” pada penamaannya, kita dapat dengan mudah mengenali senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki ikatan tunggal dan membentuk rantai lurus.

Karakteristik Ikatan Kovalen pada Rantai Karbon Alkana

Rantai karbon alkana memiliki ikatan kovalen tunggal antara atom-atom karbon yang membentuk rantai. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang memiliki elektron valensi yang belum terisi sempurna. Pada alkana, masing-masing atom karbon memiliki empat elektron valensi yang terpisah ke dalam orbital orbital sp3, yang dapat mengikat empat atom lainnya.

Ikatan kovalen pada rantai karbon alkana cukup kuat dan stabil, sehingga senyawa ini bersifat jenuh dan tidak reaktif. Sifat jenuh ini juga menyebabkan alkana memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif tinggi.

Selain itu, panjang rantai karbon pada alkana juga mempengaruhi sifat fisik dan kimia senyawa. Semakin panjang rantai karbon, maka semakin besar pula titik didih dan titik leleh senyawa alkana tersebut. Pola ini disebabkan karena semakin panjang rantai karbon, maka semakin banyak ikatan kovalen tunggal yang terbentuk antar atom karbon.

Dalam tata nama senyawa alkana, awalan huruf “n” (normal) digunakan untuk menunjukkan bahwa rantai karbon tersebut berupa rantai lurus. Namun, pada senyawa dengan rantai bercabang, tata nama akan berbeda dan menggunakan prefiks tertentu untuk menunjukkan posisi cabang pada rantai karbon.

Secara keseluruhan, karakteristik ikatan kovalen pada rantai karbon alkana sangat mempengaruhi sifat fisik dan kimia senyawa tersebut.

ALSO READ:  Hukum Memenuhi Kewajiban Seperti Yang Telah Diucapkan Adalah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *