Dalam agama Islam, para rasul dianggap sebagai utusan Allah SWT yang memiliki tugas penting untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia. Oleh karena itu, sifat dan karakter para rasul menjadi perhatian utama dalam memahami ajaran Islam secara keseluruhan. Salah satu sifat yang sering disebut-sebut dalam kaitannya dengan para rasul adalah sifat kitman.
Namun, seiring dengan perbincangan tentang sifat kitman para rasul, muncul juga pertanyaan mengenai apakah mungkin para rasul memiliki sifat tersebut. Apakah sifat kitman memang harus dimiliki oleh para rasul, ataukah sebaliknya? Artikel ini akan membahas secara lebih rinci tentang sifat kitman dan membahas apakah benar bahwa para rasul memiliki sifat tersebut.
Jawaban: mustahil rasul bersifat kitman kebalikan sifat kitman adalah
Pertanyaan: Mustahil para rasul punya sifat kitman artinya
Berikut adalah jawaban yang diambil dari penjelasan di atas:
– Mustahil para rasul memiliki sifat kitman atau menyembunyikan
– Sifat wajib para rasul antara lain siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas)
– Tabligh (menyampaikan) adalah kebalikan dari kitman (menyembunyikan)
– Para rasul sudah pasti memiliki sifat yang wajib, artinya mustahil tidak ada
Sifat Wajib Para Rasul
Para rasul adalah utusan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, para rasul memiliki sifat-sifat yang wajib dimiliki agar dapat dipercaya dan diikuti oleh umat manusia. Sifat-sifat wajib para rasul menunjukkan bahwa mereka adalah sosok yang jujur, dapat dipercaya, cerdas, dan menyampaikan pesan dengan jelas.
Siddiq adalah sifat yang menunjukkan kejujuran dalam segala hal. Para rasul haruslah memiliki sifat ini agar pesan yang disampaikan tidak diragukan kebenarannya. Amanah adalah sifat yang menunjukkan kepercayaan dan keandalan. Para rasul harus dapat dipercaya dalam melaksanakan tugasnya sebagai utusan Allah.
Tabligh adalah sifat yang menunjukkan bahwa para rasul harus senantiasa menyampaikan pesan yang Allah berikan tanpa ada penyimpangan, penambahan, atau pengurangan. Dalam hal ini, sifat tabligh merupakan kebalikan dari sifat kitman, yaitu menyembunyikan atau menutupi pesan.
Fathanah adalah sifat yang menunjukkan kecerdasan dalam memahami dan menyampaikan pesan. Para rasul harus memiliki sifat ini agar dapat menjelaskan pesan Allah dengan cara yang mudah dipahami oleh umat manusia.
Dengan memiliki sifat-sifat wajib tersebut, para rasul dapat dipercaya dan diikuti oleh umat manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai utusan Allah. Sebaliknya, mustahil bagi para rasul untuk memiliki sifat kitman atau menyembunyikan pesan karena hal tersebut akan membuat pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas dan meragukan kebenarannya.
Perbedaan Antara Tabligh dan Kitman
Tabligh dan kitman merupakan dua kata yang sering muncul dalam pembahasan mengenai sifat para rasul. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sifat-sifat wajib para rasul antara lain siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas). Dalam hal ini, tabligh memiliki arti menyampaikan, sedangkan kitman memiliki arti menyembunyikan.
Perbedaan antara tabligh dan kitman terletak pada cara para rasul menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada umat manusia. Para rasul selalu berusaha untuk menyampaikan pesan dengan cara yang jujur dan terbuka, tanpa menyembunyikan apapun dari umat manusia. Oleh karena itu, tabligh menjadi salah satu sifat wajib para rasul.
Sedangkan kitman, meskipun tidak menjadi sifat wajib para rasul, tetap ada dalam diri para rasul. Namun, hal ini tidak berarti para rasul menyembunyikan sesuatu yang penting dari umat manusia. Para rasul hanya menyembunyikan sesuatu yang tidak penting atau tidak relevan dengan pesan yang ingin disampaikan.
Dalam hal ini, perbedaan antara tabligh dan kitman sangatlah jelas. Para rasul selalu berusaha untuk menyampaikan pesan dengan cara yang jujur dan terbuka, tanpa menyembunyikan apapun dari umat manusia. Namun, jika ada sesuatu yang tidak penting atau tidak relevan dengan pesan yang ingin disampaikan, para rasul dapat melakukan kitman atau menyembunyikannya.
Bukti Bahwa Para Rasul Tidak Memiliki Sifat Kitman
Kitman atau menyembunyikan adalah sifat yang tidak dimiliki oleh para rasul. Hal ini karena para rasul memiliki sifat wajib seperti siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas). Sifat tabligh atau menyampaikan adalah kebalikan dari kitman atau menyembunyikan. Para rasul diutus untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umat manusia tanpa terkecuali.
Terdapat banyak bukti yang menguatkan bahwa para rasul tidak memiliki sifat kitman. Salah satunya adalah dengan memperhatikan riwayat hidup para rasul yang selalu jujur dan terbuka dalam menyampaikan ajaran Tuhan kepada umat manusia. Selain itu, Al-Quran juga mengisahkan tentang perilaku para rasul yang selalu jujur dan tidak pernah menyembunyikan apapun kepada umat manusia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa para rasul tidak memiliki sifat kitman atau menyembunyikan. Sebaliknya, mereka selalu jujur dan terbuka dalam menyampaikan ajaran Tuhan kepada umat manusia. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus senantiasa mengambil teladan dari sifat-sifat mulia para rasul dalam menjalani kehidupan sehari-hari.